Web hosting

SPONSOR

PESAN DINDA

Sebab hatimu teralingi, maka pandanganmu pada-Nya terhalangi. Padahal mestinya dirimu menyadari bahwa Allah adalah sumber keberadaan. Tetapi dirimu malah terpaku pada keberadaan makhluk-Nya. Dirimu seperti orang yang terpana pantulan cahaya hingga mengabaikan sumber cahaya.
Dirimu terjebak oleh persepsi dan ilustrasimu sendiri. Sadarlah, dunia dengan segala pengalaman dan peristiwa yang dialami hanyalah sebentar.
DIA-lah yang abadi.

By. Dinda Fitty
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Rabu, 10 Agustus 2011

Memilih, Menyimpan, & Mengolah Ayam

   
Sumber protein yang satu ini terbilang ekonomis ketimbang daging sapi. Ayam juga banyak digemari karena dagingnya luwes diolah menjadi berbagai hidangan. Berikut ini beberapa tips untuk memilih, menyimpan, dan mengolah ayam:
 Memilih
    Pilih ayam potong yang masih berkulit kencang, warnanya putih cerah (tidak pucat), dan dagingnya tidak lembek. Cermati pula baunya, harus masih segar dan tidak berbau busuk.
    Sedapat mungkin pilih ayam yang mulus tanpa cacat atau memar, baik bagian kulit maupun tulang-tulangnya.
    Setelah dibeli, kemas ayam dalam bungkusan yang disertai es batu agar tetap dingin dan segar sampai saat diolah.

Memilih ayam segar:
    - Ayam segar biasa (segera dimasak, hanya tahan 4-6 jam setelahdipotong)
    - Ayam segar dingin (tahan 24 jam, dimasukkan dalam chiller/lemari es)
    - Ayam segar beku, tahan untuk beberapa hari jika disimpan dalam kondisi yang tepat (24 C dibawah nol).

Dalam memilih daging ayam segar biasa , agar diperhatikan :
    - Warna daging : putih kekuningan
    - Warna lemak : putih kekuningan dan merata dibawah kulit.
    - Bau : segar & tidak berbau asing/abnormal
    - Kekenyalan : harus elastis (bila ditekan jari, akan kembali seperti semula)
    - Tidak ada tanda-tanda memar, atau tanda lain yang mencurigakan.

Karkas Ayam:
Ayam hidup yang telah dipotong, dibului, dan telah dihilangkan jeroan, kepala, dan kakinya, sehingga tinggallah sepotong daging ayam utuh satu tubuh.

Ciri-ciri karkas ayam yang baik ( keadaan tubuh, perlemakan, keadaan kulit/tulangnya ) :
  1. Bentuk karkas padat (kompak), paha, betis, sayap, dan dada berdaging tebal. Besar daging pada dada dapat diketahui dengan cara mengukur panjang tulang dada. 50% dari daging ayam terdapat pada tulang dada.
  2. Perlemakan, menyebar rata di bawah kulit yang menutupi seluruh bagiankarkas.
  3. Kulit harus utuh, tidak memar, tidak sobek atau banyak goresan. Warna kulit putih agak kekuningan. Kulit benar-benar bebas dari bulu-bulu jarum (mikroba bersarang di dalam bulu-bulu itu). Kulit ayam memar, berwarna kebiru-biruan (akibat benturan, pembuluh darah halus pecah, terjadi pembekuan darah di bawah kulit), dengan adanya memar maka daya tahan karkas terhadap serangan mikroba menurun, sehingga daging ayam cepat/mudah membusuk.
  4. Tidak dijumpai tulang-tulang yang patah.

Mengenali kerusakan daging ayam:

    - Perubahan pada bagian tertentu dari karkas ayam (lengket pada bagian bawah sayap, pada pertautan antara kaki dan tubuh, serta bagian atas ekor).
    - Terbentuk warna gelap pada bagian ujung sayap.

Daging ayam ( kaya protein ), Tanda-tanda kerusakan bahan makanan berprotein tinggi :

    - Bau busuk khas protein.
    - Kerusakan struktur jaringan (lembek, bahan menjadi berair).
    - Warna abnormal ( Daging unggas warna merah, putih kekuningan, abu sampai merah suram ).

* Menyimpan
    Sebaiknya, ayam tidak disimpan lama, yang terbaik adalah langsung mengolahnya setelah dibeli.
    Jika terpaksa perlu disimpan, cuci bersih ayam, tiriskan, dan seka dengan tisu dapur hingga kering. Taruh ayam dalam wadah kedap udara atau plastik bersih, lalu simpan dalam lemari pembeku. Simpan ayam sesuai dengan jumlah porsi yang dibutuhkan.

Lama waktu penyimpanan:

   - Daging ayam yang segar adalah daging dari ayam yang telah dipotong selama kurang dari 6 jam. Sebaiknya langsung diolah.
   - Dalam lemari pendingin, dapat tahan selama 24 jam.
   - Dalam lemari pembeku (freezer), daging ayam dapat bertahan selama 1 minggu atau lebih.

Cara penyimpanan yang baik:
Dengan melakukan cara berikut ini, bisa memperpanjang waktu yang lebih lama dalam lemari pembeku (freezer)

Menyimpan daging ayam utuh:

    - Pisahkan bagian jeroan dengan daging ayam.
    - Keringkan daging ayam, lap dengan tissue dapur yang bersih.
    - Buang lemak pada ayam (bila ada)
    - Bungkus dengan plastik (plastic wrap atau plastik kiloan) atau tempatkan di wadah tertutup rapat.
    - Berikan label dan tanggal penyimpanan.

Menyimpan ayam potong:
Ayam yang sudah dipotong-potong , atau ayam yang tidak bertulang dan sudah dikuliti (fillet atau boneless) sebaiknya dibagi-bagi menjadi 1 paket yang sesuai dengan porsi masakan untuk keluarga.

Dengan cara pembagian ini selain menghindari porsi masak yang berlebihan tentu akan mempermudah persiapan kita bila hendak memasak, jadi tidak perlu mencairkan / melumerkan (defrost) semua persediaan daging ayam.

Cara mencairkan ayam yang dibekukan:
Keluarkan ayam utuh atau potongan ayam yang sudah dibekukan, paling tidak 2-3 jam sebelum memasak.

Untuk mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya tidak mencelupkan ayam beku kedalam air.

Biarkan ayam masih terbungkus plastik sewaktu melakukan pencairan, jangan dibiarkan terbuka. Karena dapat memberikan kesempatan bakteri untuk berkembang.

Mengolah
    Lumuri ayam dengan bumbu, lalu simpan dalam lemari pendingin hingga saat digunakan. Jangan lupa balik sesekali potongan ayam agar bumbu terserap merata.
    Ayam yang telah diungkep dalam bumbu boleh disimpan di lemari pendingin. Pastikan ayam olahan tersebut telah benar-benar dingin sebelum disimpan dan taruh dalam wadah bertutup rapat. Sertakan tanggal pembuatan agar mudah mengingatnya saat mengolahnya lebih lanjut.
    Khusus untuk ayam yang disimpan hingga beku, cairkan esnya dengan menyimpannya di lemari pendingin. Karena itu, perhitungkan waktu persiapan. Biasanya, ayam utuh beku membutuhkan waktu 1 hari untuk mencair.
    Jangan bekukan kembali ayam yang telah dicairkan. Untuk itu, saat menyimpan, pisah-pisahkan ayam sesuai porsi untuk sekali santap dan simpan di lemari pembeku.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

ijin share ya..infonya bermanfaat

Anonim mengatakan...

injin share

Coment Via Facebook

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Von Edison Alouisci - Premium Blogger Themes | Blogger Templates