Proses kehamilan melibatkan sejumlah faktor: usia, keturunan, anatomi
organ tubuh, kondisi kesehatan fisik dan mental, serta waktu yang tepat.
Sejumlah kiat berikut diharapkan membantu mewujudkan keinginan Anda dan
pasangan untuk cepat-cepat punya momongan. Selamat mencoba!
- Pola makan harus sehat. Dari lahan yang baik akan dihasilkan hasil panen yang baik pula. Tingkatkan konsumsi sayuran, buah-buahan, dan air putih untuk kelancaran proses metabolisma tubuh Anda. Bila perlu, konsumsi suplemen, misalnya 0,4 mg setiap hari selama 3-4 bulan sebelum hamil, akan menurunkan risiko janin menderita gangguan tabung saraf, misalnya spina bifida sebesar 70%. Pola makan sehat dan bergizi seimbang juga membantu Anda menjaga berat badan tetap dalam kisaran normal.
- Tinggalkan kebiasaan buruk. Tubuh Anda juga harus bebas dari berbagai senyawa kimia yang dapat mengganggu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma, dan proses tumbuh kembang janin kelak. Tinggalkan rokok dan minuman beralkohol. Kebiasaan merokok, misalnya, terbukti meningkatkan risiko keguguran.
- Kompak! Selain calon bunda, calon ayah pun harus prima kesehatannya. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sel-sel sperma, calon ayah sebaiknya menghindari pakai celana dalam yang ketat dan terbuat dari bahan sintetis, mengurangi konsumsi minuman berkafein seperti kopi, dan berhenti merokok.
- Bergerak. Olahraga maupun aktivitas fisik lainnya yang dilakukan rutin, selain membuat tubuh jadi bugar, juga menjaga kestabilan berat badan. Sebab, kelebihan berat badan pada wanita akan menyebabkan produksi hormon estrogennya berlebihan sehingga mempersulit kehamilan. Sementara pada pria akan menurunkan jumlah dan kualitas sel sperma.
- Berjemur. Kecukupan vitamin D di dalam tubuh mempengaruhi tingkat kesuburan pria maupun wanita. Para pria dengan kadar vitamin D di bawah normal, terbukti meningkatkan kadar sejenis asam amino di dalam darah, yakni homosistein, yang bisa mengganggu proses pembentukan sel-sel baru, termasuk sel sperma. Hal serupa terjadi pada wanita. Selain mengonsumsi makanan atau minuman sumber viatamin D, kebutuhan vitamin ini juga bisa dengan berjemur di pagi hari selama kurang lebih 20 menit.
- Bebas Infeksi. Penyakit infeksi, seperti tosksoplasma dan penyakit menular seksual, yang tidak diobati dapat menghambat terjadinya kehamilan. Untuk memastikan Anda bebas dari berbagai penyakit infeksi yang mungkin tidak Anda sadari, periksalah kondisi kesehatan organ reproduksi Anda ke dokter kandungan. Apalagi, bagi Anda yang belum juga dikaruniai momongan setelah setahun menikah. Anda juga dapat meminta saran jenis-jenis vitamin apa saja yang perlu dikonsumsi untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.
- Cek masa subur. Hubungan intim sebaiknya dilakukan pada saat Anda dalam masa subur atau masa dimana sel-sel telur di dalam indung telur (ovarium) sudah matang dan siap dibuahi.
- “Intim” sebelum masa subur. Begitu masuk ke dalam tubuh Anda, sel-sel sperma sebaiknya langsung bertemu dengan sel-sel telur yang sudah matang. Karena itu, hubungan intim sebaiknya dilakukan tepat sebelum masa subur tiba, atau menjelang masa subur, sehingga sel-sel telur matang memiliki kemungkinan besar untuk dibuahi. Ini mengingat sel-sel telur hanya bertahan 24 jam, dan bila tidak dibuahi akan keluar sebagai haid.
- Posisi tepat. Pilihlah posisi hubungan intim yang memungkinkan Anda berfungsi sebagai “mangkuk” yang menampung sel-sel sperma. Posisi Anda di bawah dan pasangan di atas adalah pilihan tepat. Bila perlu, letakkan bantal di bawah panggul untuk memudahkan Anda bertahan pada posisi tersebut, paling tidak selama 20-30 menit. Jangan langsung bangun dan berdiri begitu selesai berhubungan intim.
- Cukup 3 kali seminggu. Pria kadangkala membutuhkan jeda sekitar 3 hari sebelum tubuhnya mampu menghasilkan sel-sel sperma dalam jumlah yang optimal untuk melakukan pembuahan. Untuk itu, hubungan intim tidak perlu dilakukan setiap hari karena justru akan melemahkan sel-sel sperma yang dihasilkan. Jadi, hubungan intim sebanyak 3 kali dalam seminggu sudah cukup. Nikmati saja dan bersikaplah santai.
0 komentar:
Posting Komentar